Ow ... Ow ... Siapa Dia? Edisi 13
Siapa yang tidak mengenal penulis muda ini?
Di Januari 2015, Ken Hanggara didapuk menjadi Sang UNSA Ambasador setelah
melewati seleksi panjang dan ketat, serta berhasil unggul dari sembilan finalis
lainnya yang nggak kalah keren. Wajahnya terpampang di grup Untuk Sahabat, dan
sejak menjadi UNSA Ambasador itulah, konon namanya mulai beranjak naik. Karya-karyanya
banyak dimuat di Basabasi.com, Riaupos, Solopos, Radar Banyuwangi, Taman Fiksi,
Inilah Koran, dan masih banyak lagi.
Semalam, Mimin Pinky berhasil berdialog
secara intens (hiyaa, kayak inpotaimen aje, nih) bareng beliau. Ublek-ublek
kisah perjuangannya di awal-awal mulai menulis nih ceritanya. Apaan, dan gimana
sih seorang Ken Hanggara itu merayap hingga bisa sesukses ini?
Yuks, Mimin Pinky mau buka-bukaan di sini.
CEKIDOT!
Mimin Pinky : “Kak Ken, bolehkah LovRinz mewawancarai
dirimu? Seputar dunia kepenulisan, tips, dan pengalaman kakak.”
Ken Hanggara : “Boleh, Mbak. Eh, tapi saya siapa mahh?”
(Duh,
kerennya Kak Ken, penuh rendah hati ^_^ Mimin suka sama penulis macam ini)
Mimin Pinky : “Siapa, yaa? Ken Hanggara, Kak.” (sambil pasang emo njoged)
Ken Hanggara : “Eaa, itu kan nama, Mbak.”
Mimin Pinky : “Hahaha. Aku mulai aja, ya, Kak. Nih,
pertanyaan pertama, sejak kapan Kak Ken mulai suka dunia literasi?”
Ken Hanggara : “Wkwkwk. Berasa kayak wawancara di
majalah manaa, gitu. Hehehe. Gini mbke ... (aduh,
Mimin Pinky dibilang mbake ... nangis bombay deh. Kan Mimin Pinky masih imut.
Ntar kupanggil Om Ken loh ya hahaha) Saya suka dunia literasi sejak lama.
‘Suka’ beda dengan ‘paham’. Saya suka membaca sejak kecil dan sudah bermimpi
jadi penulis ketika itu. Hanya saja fasilitas tidak memadai dan waktu itu belum
tahu caranya kirim karya ke penerbit atau media. Maklum saja saya generasi
90-an dan bukan anak orang berada. Ditambah lagi lingkungan kurang ndukung. Di
sini jarang sekali punya teman yang gemar membaca, dan tidak ada perpustakaan
dekat rumah. Saya hanya bisa memuaskan diri dengan membaca beberapa buku dan
komik, terutama koran (karena ini yang paling murah dan selalu ada dalam rumah)
walaupun saya masih SD. Mulai giat nulis puisi saat SMA, itu pun iseng. Tidak
dikirim ke mana-mana selain ke ‘rumah’ orang yang saya sukai. Baru benar-benar
masuk dunia literasi tahun 2012. Dan ketika itu sudah bukan lagi disebut ‘suka’
tapi ‘sangat suka’.
(elap
tissue dulu karena terharu ama kalimat-kalimatnya, eh ... ada yang lucu juga
sampek Mimin Pinky senyum-senyum sendiri malam-malam; dikirim ke rumah orang
yang disukai? mau donk jadi orang yang disukai biar dapet puisi terus #EEH!!!
ditabok pake android ... hihihihi)
Mimin Pinky : “Haru, Kak. Lanjut ya ... Nah, setelah
Kak Ken memahami minat kakak di dunia literasi, hal apa saja yang kakak lakukan
untuk mewujudkan impian itu?”
Ken Hanggara : “Menulis dan menulis. Saya tahu tulisan
saya jelek saat itu tapi saya keras kepala. Pokoknya saya harus menerbitkan
novel, pikir saya. Ketika itu tahun 2010 (bukan 2012) saya sudah mulai mengetik
beberapa bab awal novel (ini pertama kalinya nulis novel). Tapi karena dihina
seseorang, saya jadi malas dan drop. Saya lupakan sejenak keinginan itu meski
masih sangat yakin suatu saat novel dan tulisan-tulisan lain karya saya terbit.
Tahun 2012 saya sadar kalau saya harus bangkit. Sejak itu saya jadi giat menulis
dan tidak peduli lagi dengan kritikan, hinaan, atau apapun. Saya rasa inilah
titik awal yang palin menentukan. Saya bukan lagi bersemangat tapi anti kritik,
melainkan bersemangat namun juga terbuka untuk dikritik. Tidak adanya laptop
atau komputer membuat saya rajin olah raga, maksudnya rajin pergi ke warnet
sambil naik sepeda ontel dan mengetik di sana demi mengikuti berbagai lomba. Saya
pikir, ‘sehari tanpa menulis saya merasa sangat berdosa’. Perasaan bersalah
sebab pernah menyerah sepanjang tahun 2011 membuat saya tidak nyaman jika tidak
menulis apa-apa dalam sehari. Itulah mengapa saya tidak mau lagi menyerah
sampai kapan pun. Cukup sekali itu saja. Hehehehe ....”
(kereenn
... perlu ditiru nih semangatnya!)
Mimin Pinky : “Kapan waktu terbaik yang kakak pilih
buat nulis?”
Ken Hanggara : “Saya nyaris tidak pernah menentukan
waktu, alias jarang. Bisa kapan saja. Tergantung keadaan, apakah saya sedang
sibuk atau pas lagi kurang enak badan. Saya bersyukur, apapun waktu menulis
(biasanya 3 kali duduk perhari, yang masing-masingnya 2 jam), saya tidak pernah
menulis berdasarkan mood. Seringkali bahkan saya memaksa diri sendiri. Jelek
atau bagus hasilnya urusan belakangan. Pokoknya harus nulis.”
(nah,
ini nih yang patut Mimin Pinky tiru, jangan nunggu mood, karena mood kebanyakan
suka PHP-in kita sendiri, ya kan? bikin malas terus ... tutup muka pake bantal)
Mimin Pinky : “Apa yang kakak lakukan setiap kali ada
ide yang muncul tiba-tiba”
Ken Hanggara : “Kalau saya sibuk ya saya catat ide itu
dalam satu kalimat. Misal lihat penjual es yang sudah tua. Saya tahu detail
orang tua itu, jadi saya cukup nulis: ‘Mbah, penjual es depan sekolahan’. Saya
punya buku catatan untuk menyimpan ide-ide yang datang dadakan. Makanya saya
selalu ada buku catatan ke mana pun saya pergi. Tapi kalau ide muncul pas di
depan laptop ya langsung dieksekusi.” (pasang
emo nyengir, keliatan giginya)
(Mimin
garuk-garuk kepala dulu, sharingnya makin keren, nih ^_^ enjoy bangetz)
Mimin Pinky : “Pernah ngalamin stuck enggak, Kak?
Gimana ngatasinnya?”
Ken Hanggara : “Sering. Biasanya saya simpan tulisan
itu, lalu main game atau jalan-jalan naik motor walau lagi bokek ... hahaha.
Intinya refreshing saja dengan apa yang saya suka, main game, naik motor,
baca-baca buku di rumah. Besoknya saya sambung lagi. Kalau masih stuck, ya
ditinggal dulu lalu bikin tulisan baru.”
Mimin Pinky : “Dari mana kakak belajar nulis?”
Ken Hanggara : “Saya belajar sendiri, alias otodidak.
Tidak ada guru selain buku-buku yang saya baca. Saya orangnya agak malu kalau
tanya-tanya ke penulis senior (dulu pernah tanya dan dicuekin)”
(hikss
... T,T dicuekin itu memang sakit, Kak. Semoga kelak saat kita semua terkenal
nggak suka nyuekin orang yang mau belajar ya ... aamiin ... eaa ya iyalah Mimin
Pinky juga pengen jadi penulis terkenal walau tulisannya ancur-ancuran
wkwkwkwk)
Mimin Pinky : “Siapa penulis favorit kakak? Mengapa?
Dan siapa penulis yang sangat mempengaruhi gaya tulisan Kak Ken?”
(idih,
diborong dah pertanyaannya wkwkwkwk, untung Kak Ken orangnya baik ^_^)
Ken Hanggara : “Dari buku-buku yang jadi guru saya, yang
terbaik dan berpengaruh adalah Andrea Hirata, Seno Gumira Ajidarma, Ayu Utami,
Hanan Al Shaik, Stephen King, dan banyak lagi (saya serius soal banyak ini,
karena memang favorit saya ada banyak dan kalau nanti ditulis semua jadi capek
...hahahaha) Alasannya ya karena saya suka gaya mereka. Saya suka yang langsung
nonjok, tidak terlalu banyak kalimat puitis dan tidak bertele-tele. Bila sebuah
karya semacam itu saya baca, maka saya bilang saya suka. Hehehe” (nyengir lagii ...)
(Mimin
Pinky manggut-manggut sambil nyiapin pertanyaan terakhir ...)
Mimin Pinky : “Apa motto kakak buat menyemangati diri
sendiri saat down?”
Ken Hanggara : “Menulislah seperti kamu membangun rumah.
Jangan berhenti sebelum ia benar-benar selesai.”
(cakeep
... T,T jadi inget sama draft-draft yang Mimin Pinky PHP-in di lepi hiks hiks
hiks ...)
Mimin Pinky : “Nah, ini yang terakhir nih, Kak.
Beneran, deh. Wkwkwkwk. Apa pesan kakak buat para sahabat LovRinz?”
Ken Hanggara : “Menulis sebaiknya bukan sebagai ajang
pamer atau pembuktian diri. Menulis uga mula-mula jangan diniatkan untuk
menjadi kaya dan tenar. Menulis, ya menulis saja. Niatkan menghibur dan memberi
pencerahan pada pembaca. Kalau sudah tekun dan serius menggarap karya dengan
dua niat tersebut, maka bonus berupa penghargaan, uang, dan popularitas kelak
datang dengan sendirinya. Nikmati prosesnya saja. Karena manusia bukan mie
instant. Kalau dikritik ya terima. Dihina? Terima saja. Banyak dipuji memang
enak, tapi kita tidak bisa maju dengan pujian.”
(huwaaa
... Mimin Pinky jadi malu tadi bilang pengen jadi penulis terkenal hiks hiks
... memang beda sama orang keren kaya Kak Ken. Salut, Kak. Mimin Pinky jadi
tercerahkan dalam sharing ini ...)
Mimin Pinky : “Makasi Kak Ken, buat sharing
pengalamannya. Semoga bermanfaat dan Kak Ken semakin sukses. Aamiin ... aamiin
...”
Ken Hanggara : “Aamiin. Sama-sama, Mbak.”
Nah, itu tadi hasil sharing sama Kak Ken
Hanggara. Jika sahabat LovRiners pengen baca-baca karyanya, silakan kunjungi
blog keren kakak keren ini di : www.kenhanggara.blogspot.com
Oh iya, Kak Ken ini juga sudah punya buku kumpulan cerpen yang berjudul ‘Minus
Menangis’ loh. Keren kaannn ....
Sekian dulu dari Mimin Pinky. Tunggu
sharing bareng penulis-penulis keren lainnya. Dijamin, akan banyak pelajaran
yang bisa kita petik dari mereka.
![]() |
Bersama Ibunda Tercinta. |
Heppi Rabu day.
LovRinz Publishing
Posting Komentar untuk "Ow ... Ow ... Siapa Dia? Edisi 13"