Hobi Membaca Tidak Merusak Mata
Tak perlu dilarang bila si kecil gemar
sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak
merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan
mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya?
Lama membaca
Membaca sebaiknya tak lebih dari satu
jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum
membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung
'jenis' matanya.
Baca juga : 15 Manfaat Membaca Cerita pendek
Baca juga : 15 Manfaat Membaca Cerita pendek
Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya
sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu
membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih,
atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah
berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya.
Disarankan juga melihat benda-benda
berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini
membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya
hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan
pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu
metabolisme di retina atau selaput jala.
Posisi saat membaca
Posisi yang baik, duduk dengan tubuh
dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal
sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena
memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah
semisal mata silinder, minus, maupun plus.
Jika ingin posisi tidur, sebaiknya
ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi
setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari.
Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu
aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya
berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan.
Pencahayaan
Saat membaca, idealnya pecahayaan
diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih,
hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar
pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan
remang-remang atau gelap.
Apakah ingin menggunakan lampu pijar
atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga
harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya,
tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah
karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras
warna benda-benda yang dilihat.
Baca juga : Melatih Pikiran dengan Membaca
Baca juga : Melatih Pikiran dengan Membaca
Besar kecilnya teks
Untuk balita, sebaiknya pilih besar
huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau
yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra
berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya
begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap.
Untuk lima menit pertama, barangkali
belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila
anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata
dipaksa terus berakomodasi.
Kontras warna
Pada usia-usia tertentu semisal tiga
tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna
lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching).
Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak
justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan
pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka
membelajarkan anak melihat warna dengan baik.
Kondisi bergerak
Membaca pada kondisi bergerak semisal
di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan
akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan
alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca
dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang
karena gerakannya relatif stabil. (Tablid nikita )
Sumber : http://www.optikmelawai.com/kesehatan-mata/hobi-membaca-tidak-merusak-mata.html
Posting Komentar untuk "Hobi Membaca Tidak Merusak Mata"