Seri Belajar Menulis, Darimana Kita Harus Memulai?

Belajar menulis bukan perkara yang mudah, demikian kata seorang teman saya. Menulis membutuhkan waktu lebih, sulit mengurai kata perkata, suasana hati yang tidak mood, alat kerja yang tidak ada (komputer, laptop dsb) hingga bahan tulisan yang minim, adalah sejumlah alasan yang membuat sejumlah orang menghindari untuk menulis. Namun menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan jika kita mampu menikmatinya dengan baik.
Menulis pada dasarnya bukan hanya persoalan bakat semata, tapi juga
menyangkut niat dan keinginan yang besar untuk belajar merekam sejarah
dan pikiran kita sendiri. Menulis berasal dari kata dasar “Tulis“ yang berarti ada huruf (angka dsb) yg dibuat (digurat dsb) dengan pena (pensil, cat, dsb) (Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Jadi secara sederhana, menulis dapat kita definisikan sebagai bentuk
kegiatan membuat huruf dan angka dengan menggunakan media pena, pensil,
kapur dan sebagainya.
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno. Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5000 tahun lalu (Sumber : Wikipedia Indonesia)
Menulis telah menjadi kebutuhan mendasar bagi siapapun, bahkan bagi
mereka yang tidak mengenal alat tulis sama sekali. Namun perihal cara
menulis, alat yang digunakan dan dimana harus menulis, ini mungkin yang
berbeda-beda. Intinya menulis itu adalah proses merekam ingatan (memory)
kita, apapun yang kita lakukan dan dimanapun kita berada. Tanpa proses
merekam melalui tulisan tersebut, maka kita praktis hanya akan bertumpu
kepada ingatan yang cenderung terbatas dan sempit.
Darimana Kita Harus Memulai?
Sekali lagi, menulis bukanlah hal yang perlu kita takuti apalagi kita
hindari. Menulis dizaman modern seperti sekarang juga jauh lebih mudah
dibanding dahulu kala. Otot jemari tidak perlu bekerja keras, pun tidak
perlu pusing ketika pita mesin ketik manual habis. Cukup dengan duduk
satu atau dua jam di hadapan komputer atau laptop saja. Permasalahan
penting saat ini adalah, darimana kita harus memulai untuk menulis?.
Berikut tips dan masukan untuk memulai menulis berdasarkan pengalaman
pribadi saya.
Pertama, Mulailah untuk menulis apapun yang anda bisa tulis. Meskipun Anda tidak tahu harus menulis apa, maka tulislah apa yang Anda tidak tahu itu.
Apa saja. Jangan berpikir soal benar salah, baik buruk ataupun bobot
dari apa yang Anda akan tulis. Namun yang terpenting adalah upaya Anda
untuk menyentuh dan menggerakkan keyboard komputer Anda. Dengan
demikian, secara tidak sadar, Anda sudah mulai dalam proses membiasakan
diri untuk menulis sesuatu.
Kedua, Setelah mulai terbiasa dengan menulis
sesuatu, maka rajinlah untuk membaca dan menyerap pengetahuan darima
saja. Buku, majalah, koran, TV, Radio dan lain sebagainya. Hal tersebut
dimaksudkan akan Anda mampu menutup ruang kosong dalam tulisan Anda yang
sebelumnya minim informasi. Membaca adalah sebuah aktivitas yang dapat
memperkaya khasanah dalam tulisan kita. Tidak harus serajin para kutu
buku yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi buku setebal tembok. Sedikit
tambahan tips, jika Anda ingin membaca buku, lihatlah terlebih dahulu
daftar isinya. Pilihlah bagian dari daftar isi yang menarik bagi Anda.
Mungkin terkesan tidak sistematis, tapi cara tersebut akan melatih Anda
untuk membiasakan membaca sebagai proses awal.
Baca juga : Hal-Hal yang Dibutuhkan dalam Menulis Fiksi
Baca juga : Hal-Hal yang Dibutuhkan dalam Menulis Fiksi
Ketiga, Tulislah apa yang telah Anda baca. Dengan
demikian, maka Anda akan terbiasa untuk merekam apa yang telah Anda
baca. Ingat, bahwa kemampuan mengingat seorang manusia itu sangat
terbatas. Dari 1000 suku kata, mungkin kita hanya akan mampu mengingat
maksimal 50 hingga 100 suku kata saja. Maka mulailah bercerita dengan
cara menulis dari apa yang Anda baca maupun kejadian yang Anda alami
sedari sekarang.
Bagian akhir dari tulisan seri belajar menulis bagian pertama ini,
perkenankan saya mengutip kembali sastrawan hebat milik Bangsa kita, Pramoedya Ananta Toer. Beliau berkata, “Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan
hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja
untuk keabadian“. Maka menuliskan kawan, buatlah sejarah Anda dengan tangan Anda sendiri
Baca juga :
Ingin sukses menulis ? temukan rahasianya disini
Ingin sukses menulis ? temukan rahasianya disini
Sumber : http://www.herdi.web.id/seri-belajar-menulis-darimana-kita-harus-memulai/
Gambar : https://pemudastatistika.files.wordpress.com/2011/09/memulai-menulis.jpg
Gambar : https://pemudastatistika.files.wordpress.com/2011/09/memulai-menulis.jpg
Posting Komentar untuk "Seri Belajar Menulis, Darimana Kita Harus Memulai?"