Menulis Sebagai Terapi Kesehatan
Oleh Dodi Mawardi, Sekolah Menulis Kreatif Indonesia
Baca juga : 5 Manfaat kesehatan membaca setiap hari

Ketika beberapa tahun silam saya mulai merancang metode penulisan,
saya belum memelajari hasil penelitian James W. Pennebaker (1987),
tentang manfaat menulis untuk kesehatan. Di kepala saya yang ada
hanyalah bagaimana agar orang lain bisa menjiplak cara saya menulis
buku, yang rata-rata bisa selesai dalam tempo 3 bulan atau 12 – 13
pekan. Dalam sehari, biasanya saya bisa menulis selama antara 1 sampai 3
jam kadang lebih. Lahirlah METODE 12 PAS, yang artinya kita dituntut
untuk mampu menyelesaikan sebuah naskah buku dalam waktu 12 pekan saja.
Baca juga : Membaca dan menulis adalah pasangan sejati
Baca juga : Membaca dan menulis adalah pasangan sejati
Dalam 12 pekan itu, hitung-hitungan sederhana saya menghasilkan angka
30 menit sampai 1 jam sehari, atau 3,5 jam setiap minggu, untuk rutin
menulis. Sisihkan waktu selama itu untuk menulis apa saja! Keluarkan
semuanya! Jangan pedulikan tata bahasa! Hampir semua guru menulis
menyarankan hal yang sama.
(Kalau untuk penulis profesional, 1 – 2 buku selesai dalam sebulan. Tergantung jenis bukunya.)
Suatu hari, saya berselancar di dunia maya dan tertarik dengan
pengobatan melalui tulisan atau disebut terapi menulis. Hasilnya sungguh
mencengangkan! Ada ribuan artikel, buku dan dokumen di internet terkait
terapi menulis. Salah satu nama yang paling banyak muncul adalah James
W. Pennebaker tadi. Seorang psikolog dari Southern Methodist University
USA, yang pertama kali melakukan penelitian pengaruh menulis terhadap
kondisi kesehatan.
www.utexas.edu
Apa hasil penelitiannya?
Banyak orang mungkin terkaget-kaget dengan hasilnya karena menulis rutin setiap hari selama 15 – 30 menit, mampu membuat kondisi tubuh dan pikiran menjadi lebih sehat! Jenis tulisan yang lebih efektif berdasarkan hasil penelitian berikutnya untuk menjaga kesehatan adalah narasi. Jadi, menulislah tentang perasaan, kegundahan, segala hambatan dan hal yang mengganggu kesehatan atau pikiran kita sebebas mungkin setiap hari. Dari berbagai uji coba, terapi ini mampu menyembuhkan banyak orang dengan berbagai jenis penyakit. Mulai dari penyakit stress (ini tak terbantahkan – saya pun merasakannya), trauma, sampai penyakit yang lebih berat seperti kanker.
Banyak orang mungkin terkaget-kaget dengan hasilnya karena menulis rutin setiap hari selama 15 – 30 menit, mampu membuat kondisi tubuh dan pikiran menjadi lebih sehat! Jenis tulisan yang lebih efektif berdasarkan hasil penelitian berikutnya untuk menjaga kesehatan adalah narasi. Jadi, menulislah tentang perasaan, kegundahan, segala hambatan dan hal yang mengganggu kesehatan atau pikiran kita sebebas mungkin setiap hari. Dari berbagai uji coba, terapi ini mampu menyembuhkan banyak orang dengan berbagai jenis penyakit. Mulai dari penyakit stress (ini tak terbantahkan – saya pun merasakannya), trauma, sampai penyakit yang lebih berat seperti kanker.
Memang tidak semua tema bisa menjadi alat penyembuhan lewat menulis.
Sementara ini hanya cara narasi dengan tema berbagai beban yang dihadapi
seseorang, yang efektif menyingkirkan penyakit. Mungkin kalau sakit
perut, flu atau batuk, belum terbukti sembuh dengan menulis. Walaupun
saya sudah membuktikan, dengan fokus pada menulis, jadi lupa dengan
batuk, lupa dengan flu dan tidak ingat dengan sakit perut. Setelah
menulis baru terasa lagi, hehe…
www.thedynamicturnaround.com
Seorang wakil rakyat di Bogor, Gatut Susanta, justru mengalami hal
yang lebih luar biasa. Beberapa tahun silam dia divonis terkena sejumlah
penyakit berat, seperti gagal ginjal, pengentalan darah dan penyempitan
pembuluh darah di otak. Gatut sempat dirawat di rumah sakit. Tapi dia
berhasil keluar dari semua penyakitnya karena terinspirasi sebuah film
yang menampilkan orang sakit tapi tetap semangat karena terus menulis.
Akhirnya dia menulis, dan terus menulis sehingga dalam waktu singkat
mampu menghasilan belasan buku (sebagian besar diterbitkan Penebar
Swadaya). Gatut sukses menjadi penulis buku dan semua penyakitnya
hilang!
Baca juga :
5 manfaat membaca buku untuk kesehatan
5 manfaat membaca buku untuk kesehatan
Jadi, saya akan terus “MEMAKSA”, “MEMECUT’, “MENCAMBUK” dan mengajak
Anda untuk selalu komit dan disiplin menulis. Selain agar produktif,
juga biar tetap sehat. Sehari cukup 30 menit saja!
Anda orang sibuk? Ah rasanya masih banyak orang yang lebih sibuk daripada Anda, dan mampu menghasilkan banyak tulisan atau buku!
Posting Komentar untuk "Menulis Sebagai Terapi Kesehatan"