Ow ..., Ow ..., Siapa Dia? Episode 8
Yuhu, aku datang lagi. Jangan
bosan-bosan ya didatangi olehku. Jangan khawatir, aku lagi diet, jadi gak minta
camilan. Hahahaha. Tapi sepiring pisang goreng boleh juga, atau sekotak
brownies kukus, aku tak menolak kok. Seriusan ikhlas aku. Hihihih. Apalagi kalau dikirimin Duren seperti ini, maooo pake bangeet.
Ada yang request, talkshownya dengan
penulis Animus dong. Kan pengen lebih dekat lagi mengenalnya. Pengen tahu isi
kepalanya. Jadi untuk mengobati rasa penasaran si pe-request, dengan sangat
senang hati kuganggu mbak yang hobbinya nulis serem-serem ini di Minggu yang
mendung-mendung enaaak.
Permisi,
Mbaaaaak. Mau wawancara nih, bisa bangun dari tempat tidur gak? Hihihi *emang
enak lagi bobo digangguin
Astaga
Why me? Ndredeg iki demam panggung wkwkwkwk
Wkwkwkw
kayak apa aja ndredek. Iki loh gak di panggung. Aku juga lagi di kasur iki.
Rebahan. Hahhaha.Tanpa basa-basi, langsung aja ya,
keburu mbak Ajeng bobo lagi.
Siapa sih seorang Ajeng Maharani di mata Ajeng Maharani?
Siapa sih seorang Ajeng Maharani di mata Ajeng Maharani?
Ajeng Maharani di mata Ajeng Maharani? aii, aku
cuman wanita biasa mbak, wanita emosional yang sedang berusaha menaklukkan diri
sendiri ^^/ aku ini penggemar coklat, susu dan keju. kalau beli roti atau
terang bulan pasti suka berebut sama anak-anak ^^!
penggemar
kupu-kupu, bunga anggrek dan warna ungu
paling
suka nonton pilem yang menegangkan, horor, triller, apapun.
ohya,
aku juga suka bela diri. Sukak banget! dulu pernah belajar selama hampir 6tahun
di perguruan Siaw Liem Shi garuda Mas
ihiirrr
(biar eike keliatan makin serem) hahahaha
Wahhhh
jangan macem2 sama mbak Ajeng, bisa habis dibabat
Kapan
pertama kali mbak Ajeng menyadari ada seorang Ajeng dalam diri mbak Ajeng? Bingung
gak dengan pertanyaanku?
asli
bingung, seperti sedang mencari arti dari diri sendiri
Ajeng
Maharani itu bisa dibilang cengeng, berapi-api, tapi juga pemalas. Sensitif,
perasa, mudah terharu dan seorang pemimpi (eh, pemimpi atau orang yang banyak
mimpi atau orang yang suka berkhayal ya?) hahaha
kapan
pertama kali aku sadar akan sosok Ajeng maharani? hmm ... biasanya sih nggak
begitu memperhatikan, tapi sejak dua tahun (lebih dikit) lalu, mulai belajar
intropeksi diri, tengok belakang, tengok depan, kana dan kiri. Siapa sih aku?
Apa sih mauku? Apa yang bisa membuat aku bangkit dari 'rasa' ini?
Lalu,
hap! hap! jadilah aku yang sekarang (tapi ini belom kukatakan sebagai sebuah
akhir)
Setelah
mbak ajeng mulai menyadari siapa sesunggguhnya yang diam di dalam raga seoramg
Ajeng, langkah apa yang mbak ambil untuk memperkuat diri dgn potensi yang mbak
punya
nah,
ya itu awalnya ini tidak bisa dibilang sebagai sebuah langkah yg direncanakan,
tapi sejak dua tahun lalu entah kenapa tiba-tiba ingin menulis lagi (setelah 10
thn lebih vakum dari kebiasaan nulis ini)
awalnya
sih cuman isi waktu, menceritakan kisah sehari-hari, membunuh rasa bosan
(karena sejak melahirkan anak ketiga, aku sudah berhenti bekerja dan fulltime
di rumah terus) kau tahu? itu sangat membunuhku! hampir gila dan sering marah.
mungkin inilah yg disebut masa transisi, dari seseorang yg punya kegiatan di
luar rumah, tiba-tiba menjadi seseorang yg tidak melakukan apapun di dalam
sebuah rumah, mengurus 3 anak yg masih kecil-kecil.
semenjak
aku nulis itulah, pelan-pelan segalanya berubah. aku bisa tertawa lagi, bisa
fine dan menikmati hari
bisa
ketemu sahabat baru yg punyak kegemaran sama, mimpi yg sama, dan ... sibhanalloh,
aku sampai berkata, kenapa nggak dari dulu aku menulis?
ah,
tapi di situlah letak rahasia-Nya ya... sebelum kita mampu menjalani ujian-Nya
dengan lapang dada, kita takkan mampu mengecap apa sih arti syukur itu ^^
dan
... inilah aku
jd
mewe kan ... hikss hikss
Hiks hiks,
air mata bahagia mbak
Tentu yang
paling bangga adalah keluarga. Ada moment khusus gak saat kegembiraan mereka
tumpah begitu tahu Ajeng maharani beneran jadi penulis. Animus di genggaman,
dan banyak orang mengagumi sosok ibu yang luar biasa.
ada
satu waktu yg sangat menyentuh hatiku, bukan hal yg besar sih mbak, kecil, tapi
itu besar sekali artinya bagiku.
moment
itu bukan sebuah pesta atau ucapan 'selamat', tapi saat suamiku begitu antusias
membawa bukuku ke kantornya dan menjual ke teman-temannya, aku mewek gak
berhenti-berhenti
bukan
apa-apa, tapi, saat orang yg paling kita sayangi mengakui hasil dari perjuangan
kita, lalu mengatakan "ini buku yg ditulis istriku" ke kawan-kawannya
itu sungguh sesuatu yg gak bernilai harganya
kukira
selama ini suamiku cuek tentang kegiatanku (krn memang Papapnda itu org yang
cuek, bukan tipe romantis) jadi begitu ia melakukan itu, sedikit saja, itu
sudah menjadi salah satu energi semangat buatku mbak
dan
tentu saja, aku dibikin makin cinta sama panda ... uhuuiii ^^/
Hihi
ajiiibbb
Oke, satu
persatu mimpi berhasil digapai. Masih ada impian terpendam lain gak?
yayaya
wawancara ini benar-benar menguras hati dan melelehkan air mataku wkwkwkwk
impian?
banyak, wajarlah manusia sebagai penulis, sudah pasti aku pengen buku-bukuku
nangkring di toko buku, pengen dikenang melalui karya
tapi
sebagai manusia biasa, aku cuman pengen jadi manusia yg lebih baik lagi dari yg
ada sekarang
amin.
insyaAllah, bila hati terus ingin melakukan yang terbaik, pasti Allah akan
memudahkan jalan.
aamiin
....
Nah ...
ada pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Konon kabarnya, papa adalah
seorang seniman juga. Titip salam hangat untuk papa ya. Bagaimana dengan
putra-putri mbak? Apakah sama tak jauh jatuhnya? Maksudnya apa ada darah biru?
eh darah seniman yang ngalir di nadinya si tiga kurcaci?
hahaha
iya,
papaku lelaki paling keren! ia bisa melukis, membatik, jadi tukang bangunan,
bisa benahin elektronik, penulis (cerpennya penah masuk ke majalah remaja waktu
jaman dulu), juga seorang kartunis. Ada laahh mbak
anak
keduaku itu, si Chesna, dia suka sekali menggambar. setiap hari gak absen minta
bundanya yg cantik ini buat nggambar gundam, ultramen, sampek kamen rider ^^!dia
paling suka liat bundanya nggambar, lalu diikutin, gambar-gambar sendiri. Bahkan
di sekolah, dia gak mau belajar kalau belom nggamabr robot haha
Terus terus,
ini, tulisan-tulisan mbak Ajeng itu kan berkarakter ya ... makannya apa sih?
*bacaannya berkiblat ke mana ini?
aku
ini bukan tipe orang yg mau menghabiskan uang buat beli buku, aku ini
sebenarnya malas baca mbak, jujur, jd dulu itu nggak pernah baca buku sama
sekali (kecuali buku administrasi di kantor khakhakhak)
nah,
waktu aku sudah nggak kerja lagi, aku pinjem 6 buku di temen sekolah, salah
satunya sangat membekas di hati
Temui
Aku di Cianti karya Wa Ode Wulan Ratna. Aku terpesona ama cara dia bercerita diksinya,
sudut pandangnya, semuanya! Di antara 6 buku itu ada buku Tere Liye, dan Asma
Nadia, tapi aku jauh lebih kiblat ke Wa Ode
setelah
buku-buku itu dikembalikan, aku hanya belajar menulis dengan membaca cerpen-cerpen
koran secara online ^^
hehehehe
.... pengen ya sekali-kali jalan-jalan ke gramed lalu beli buku, tapi krn skrg
jobless jd nyesel deh ... kenapa dulu gak suka beli buku, eh sekarang mala
ngidam banyak buku!
sejak
menulis aku jadi haus bacaan.... aku jatuh cinta dengan Benny Arnas. suka sama
Agus Noor jugak ^^
*tuh mas
Benny Arnas, kudunya baca ini nih. Ada yang jatuh hati beneran
hihihi
hahahaa
iya, sejak baca Huruf Terakhir aku lsg suka ama cerpen-cerpennya
Oh ya,
punya resep jitu gak saat menulis, apa saja yagn perlu dipersiapkan? PAke
bakar-bakar menyan gak?
halah!
persiapan
sih nggak ada mbak, cuman aku kalau lagi buntu gak punyak ide, pasti baca
cerpen di kompas atau lakon hidup, setiap kali baca pasti ide itu tersulut
dengan sendirinya
nah,
akhir-akhir ini aku lagi getol baca cerpennya Murakami
keren!
setiap selesai baca selalu ingin nulis!
hihihi
kirain kudu bakar menyan, bakar dupa ato makan apa gitu, biar tulsian bisa ajib
aku
juga suka berkhayal saat sebelum tidur mbak
saat
merem itu (aku kalau tidur suka nutupin kepala ama guling yang super tipis)
hahaha...
saat
merem itu pikiranku pasti menjalar ke mana-mana.. bahkan sering menerawang ke
langit-langit kamar
atau
menjatuhkan arah pandang ke lukisan kaligrafi yg dilukis papaku
kalau
sudah gitu, panda sering negur "awas kesurupan" dan benar saja, pasti
aku kesurupan ama ide yg nongol
biasanya
kalau malam gitu kan nggak buka lepi, pasti dicatet dulu di note BB, garis
besarnya, jalan cerita ke sini ke sana, baru kalau sudah buka lepi, langsung
tancap gas! hahahah
aku
nargetin pada diri sendiri, setidaknya satu hari satu cerita, entah itu berupa
cerpen atau FF
dan
itu penting, buat terus melatih ide (bagiku) ^^ eh, siapa tau ntar ada event
atau mau nulis novel, bbrp kumpulan cerpen+FF itu bisa dikembangkan lebih jauh
lagiii
ihiiirr
^^/
Kerennn
.... semoga tak sedikit sahabat LovRinz mengikuti jejak seorang Ajeng MAharani.
Proses kreatifnya meraih impian.
wait,
intermezo, ditodong nggambar ultraman ^^! hikss ...
wkwkwkkw,
ya udah mbak untuk kali ini kurasa cukup. Banyak yang sudah tertuang di sini.
InsyaAllah, akan ada wawancara selanjutnya saat mbak sudah berhasil bikin
kumcer solo ya ... *kutagih dua tiga bulan ke depan. Wkwkwk
yaaaa...
kok sudah. Tiwas sudah berapi-api hahahahaha. amiin ... aamiin ...
kumcer
solo, kalu memang aku diberikan kesempatan itu sama Allah, aku mau kumcer yang
genrenya surealis dan kanca-kancanya
itu
salah satu keinginanku juga mbak. Biar ilmu-ilmu dari bapak guru, Pringadi Abdi
Surya gak mubazir jalan di tempat
btw,
terima kasih buat kesempatannya ya kakak Rina tercayaang .... ^^/
hihihi
belummmm kelarrrr. Jangan makasih dulu, belum waktunya ahahaha
aku belum
minta wejangan buat para sahabat LovRinz
oh iya,
ada yang tanya juga, sebenarnya usia mbak ajeng itu berapa sih?
asyiikk
belom kelar hahahaha
hah?
usia ..
Ada yang
baru menginjak kepala tiga, merasa telat banget untuk memulai menulis.
*padahal
aku juga kepala tiga wkwkwk
oouuwww
ya ya ya hahaha
aku
lahir di surabaya, 23 oktober 1981, jadi usiaku sekarang 34thn
kalau
lihat sahabat-sahabat di LRF ataupun KBM, rata-rata masih di bawahku bahkan masih
ada yg sekolah dan kuliah, rasanya aku ini bisa dibilang telat belajar
tapi
aku sama sekali nggak merasa begitu
gak
ada kata telat dalam hal belajar, seumur hidup kita, kita akan terus belajar
tentang banyak hal, kalau kita berhenti dan canggung krn merasa sudah tua,
artinya kita berhenti untuk menikmati hidup
hidup
itu belajar, nikmatilah setiap proses yg ada
saat
kita bisa menikmati setiap inci apapun yg kita jalani, maka di situlah letak
kebahagiaan
semnagat!
(sambil push up 100x)
hihiihi.
Kalimat-kalimatnya sungguh memotivasi sekali. Benar, usia bukan penghalang.
Selama kita menikmati prosesnya, maka itulah bahagia.
Oh ya,
setelah Animus, tentu akan lahir novel-novel lain dari tangan dingin seorang
Ajeng MAharani. Boleh dikasih bocoran gak, sedang mengerjakan proyek apa saat
ini?
Proyek
pribadi gitu?
adaaa
pengen nulis novel lagi, tentang perjalanan waktu, menculik kisah-kisah wanita
tangguh dari berbagai negara tapi belom kelar ^^! hikss hikss masih tahap riset
....khikhikhik
ternyata,
riset itu jauh lebih susah drpd nulisnya sendiri ya ^^! hikss ... krn harus
detail, gak bisa asal-asalan
hahah yap.
Riset dan survey adalah makanan utama para penulis. Tanpa itu, takkan kenyang
Oh iya,
satu lagi, konon katanya, mbak terima privat nulis novel ya? Kali aja ada
sahabat yang ingin belajar privat sama mbak gitu, apa masih boleh?
boleehh
... dengan senang hati ^^
sebenarnya
bukan privat yg seperti apa sih mbak, hanya membantu sahabat yg lagi nulis
novel
kalau
dibilang privat takutnya dikira mungut bayaran tidak ... ini benar-benar hanya
sekedar membantu dan mengarahkan saja, bagaimana langkah-langkah nulis novel
itu, tak dipungut biaya apapun
jadi bisa
langsung colek ya mbak
aku
paling senang kalau aku bisa bermanfaat buat sesama
wah,
aku tanyak dulu ya mbak, dia mau dicolek atau kagak
hahahah
maksudnya mbaknya yang dicolek wkwkwkkw
hihihi
okelah, sepertinya tuntas sudah obrolan kali ini. makasih banyak atas wejangan
yang begitu ajib ya mbak
hahaha
iya sama-sama
sukses
selalu untuk mbak dan keluarga. Semoga habis ini segera lahiran banyak karya ya
semoga sukses juga buat LRf dan semua sahabatnya
^^/
Tuh, mbak cantiknya tersenyum ramah. Jangan sungkan kalau mau belajar bareng. Orangnya asli baek hati, rajin menabung, dan beberes rumah. Nyambi ngetik loooh. Ajib kan ... Gak rugi bersahabat dengannya. Banyak yang bisa kauambil dari pengalamannya.
Oke deh, sampai ketemu di Ow-ow Siapa Dia? berikutnya ya ...
Posting Komentar untuk "Ow ..., Ow ..., Siapa Dia? Episode 8"